Senin, 22 Juli 2019

bahan ajar hakikat ilmu kimia


    

    
    
BAHAN AJAR
Metode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan Kerja di Laboratorium, dan Peran Ilmu Kimia Dalam Kehidupan
ICE ROSINA SARI, S.Pd.Gr

KIMIA



























DAFTAR ISI

Cover.............................................................................................................................. i

Daftar Isi......................................................................................................................... ii
A.       Peta Konsep.............................................................................................................. 1
B.       Bahan Ajar............................................................................................................... 2
1.    Pendahuluan........................................................................................................ 2
2.    Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar............................................................... 2
3.    Indikator Pencapaian Pembelajaran..................................................................... 3
4.    Tujuan Pembelajaran........................................................................................... 4
5.    Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar........................................................................ 4
6.    Materi.................................................................................................................. 5
C.       Uji Kompetensi......................................................................................................... 25
D.       Sumber Rujukan....................................................................................................... 25

 

 

 

 

 

 

 


 


A.      PETA KONSEP
Pengenalan ilmu kimia
Hakikat Ilmu Kimia
Metode Ilmiah
Tahap metode ilmiah
Penerapan metode ilmiah
Sikap ilmiah
Keselamatan kerja
Laboratorium
Alat-alat laboratorium
Bahan kimia
Simbol-simbol berbahaya
Tata tertib laboratorium
jujur
Menyusun Hipotesis
Melakukan pengamatan
Merumuskan masalah
Rasa ingin tahu
kritis
Terdiri dari
Terdiri dari
Terdiri dari
Terdiri dari
Terdiri dari
Terdiri dari
Terdiri dari
Produk
Proses
Sikap/Nilai
Menentukan Variabel
 















Melakukan eksperimen
                                                                                                        
Menyimpulkan
 


B.       Bahan Ajar

1.    Pendahuluan

Ilmu kimia merupakan salah satu disiplin ilmu SAINS yang mempelajari tentang susunan, sifat-sifat, dan perubahan materi. Para ahli kimia senantiasa melakukan penyelidikan terkait fenomena-fenomena alam yang berhubungan dengan prinsip ilmu kimia yang kemudian dapat menjadi konsep yang dapat dipelajari lebih lanjut. Dalam mempelajari ilmu kimia, memerlukan suatu metode yang sesuai dengan prinsip dan langkah dalam mempelajari ilmu sains, yang disebut sebagai metode ilmiah.
Prinsip dan langkah metode ilmiah inilah yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam mempelajari hakikat ilmu kimia sebagai proses, produk, dan sifat/nilai, penyusunan keselamatan dan keamanan  di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan.

2.    Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a.    Kompetensi Inti (KI)
KI – 1 :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI – 2 :  Menghayati dan mengamalkan perilaku
a. Jujur,
b. Disiplin,
c. Santun,
d. Peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
e. Bertanggung jawab,
f. Responsif, dan
g. Pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara efektif  sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan  lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
a.  Ilmu pengetahuan,
b.  Teknologi,
c.  Seni,
d.  Budaya, dan
e.  Humaniora
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI – 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. Efektif,
b. Kreatif,
c. Produktif,
d. Kritis,
e. Mandiri,
f. Kolaboratif,
g. Komunikatif, dan
h. Solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
b.    Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar dari KI 3
KD 3.1 :
Kompetensi Dasar dari KI 4
KD 4.1 :
Menyajikan hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah

3.      Indikator
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Pengetahuan

1.    Menjelaskan definisi metode ilmiah
2.    Menguraikan langkah-langkah  metode ilmiah
3.    Menghubungkan prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai produk
4.    Menghubungkan prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai proses
5.    Menghubungkan prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai sikap/nilai
6.    Menjelaskan kegunaan alat-alat di laboratorium
7.    Membedakan makna simbol-simbol dalam label bahan-bahan kimia dalam laboratorium
8.    Menyusun langkah keselamatan kerja dalam kegiatan berlaboratorium
9.    Menjelaskan peran ilmu kimia yang berkaitan dengan bidang ilmu lainnya

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Keterampilan

1.         Menunjukkan antusiasme saat mengamati animasi percobaan kimia sederhana yang diberikan oleh guru (daya hantar listrik larutan)
2.         Merumuskan masalah yang terjadi pada percobaan daya hantar listrik larutan
3.         Merumuskan hipotesis terkait percobaan daya hantar listrik larutan
4.         Mengidentifikasi variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat dari percobaan daya hantar listrik larutan
5.         Menuliskan prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan daya hantar listrik larutan
6.         Menentukan alat dan bahan yang digunakan pada percobaan daya hantar listrik larutan
7.         Menuliskan hasil pengamatan, yang berupa pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan
8.         Menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan
9.         Menyimpulkan definisi metode ilmiah
10.     Merinci langkah-langkah metode ilmiah
11.     Mengaitkan prinsip metode ilmiah yakni langkah-langkah dalam pemecahan masalah, (seperti mengidentifikasi, pencarian data, praktikum, dst) dengan hakikat ilmu kimia sebagai proses
12.     Mengaitkan hasil pemecahan masalah yakni berupa teori, fakta, ataupun hukum dengan hakikat ilmu kimia sebagai produk
13.     Mengaitkan metode ilmiah yang memerlukan sikap-sikap tertentu, seperti hati-hati, teliti, tekun, dll sebagai sikap/nilai ilmiah
14.     Mampu menyajikan dan menyampaikan hasil identifikasi terkait definisi dan langkah-langkah metode ilmiah serta kaitan prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia dengan baik
15.     Menunjukkan antusiasme saat mengamati berbagai jenis alat-alat yang ada di laboratorium
16.     Mengidentifikasi nama serta kegunaan alat-alat yang ada di laboratorium
17.     Menunjukkan antusiasme saat mengamati berbagai simbol dalam label bahan-bahan kimia dalam laboratorium
18.     Mengidentifikasi makna simbol-simbol dalam label bahan-bahan kimia dalam laboratorium
19.     Menunjukkan antusiasme saat mengamati contoh video kegiatan praktikum dengan standar keamanan melakukan praktikum
20.     Merancang langkah keselamatan kerja dalam melaksanakan kegiatan berlaboratorium
21.     Menyajikan dan menyampaikan hasil identifikasi nama dan kegunaan alat, makna simbol dalam label bahan-bahan kimia, serta rancangan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium dengan baik
22.     Menunjukkan antusiasme saat mengamati gambar produk-produk peranan kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
23.     Mengidentifikasi gambar produk  peranan kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
24.     Menulis hasil pengamatan tentang produk-produk kimia hasil dari peranan kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
25.     Mendiskusikan tentang peran kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
26.     Menyajikan dan menyampaikan hasil diskusi terkait peran kimia dalam berbagai bidang di kehidupan dengan baik
27.     Menyimpulkan peran kimia dalam berbagai bidang di kehidupan

4.    Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa mencari informasi, melakukan pengamatan, mengidentifikasi, merancang, serta menyajikan terkait konsep metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan  di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan, siswa diharapkan mampu : (1) Menuliskan definisi, mengidentifikasi serta menyajikan terkait konsep metode ilmiah serta langkah-langkah metode ilmiah dengan benar secara teliti dan bertanggung jawab; (2) Mengaitkan prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai produk, proses, dan sebagai sikap/nilai; (4) Menjelaskan kegunaan alat-alat, Membedakan makna simbol-simbol dalam label bahan-bahan kimia, serta Menyusun langkah keselamatan kerja dalam kegiatan berlaboratorium; (5) Menjelaskan peran ilmu kimia yang berkaitan dengan bidang ilmu lainnya

5.    Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar
a.    Setiap siswa harus membaca bahan ajar sebelum pembelajaran dimulai
b.    Dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru
c.    Kerjakan soal-soal latihan yang ada pada bahan ajar
d.   Setelah anda selesai mengerjakan soal, lakukan uji diri dengan kunci jawaban yang dapat diminta pada guru
e.    Usahakan kuasai >80% dari setiap kegiatan. Jika belum, maka bacalah ulang bahan ajar hingga anda benar-benar paham
f.     Jika ada hal yang tidak dimengerti, bertanyalah pada guru untuk meminta bantuan dalam penjelasannya

6.    Materi

A.  Metode Ilmiah
1.   
Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos yang merupakan gabungan dari kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti,) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Metode Ilmiah berarti cara bertindak menurut system aturan tertentu. Jadi Metode ilmiah adalah suatu langkah-langkah untuk memecahkan masalah  yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol serta didasarkan pada data empiris.


Definisi Metode Ilmiah



Gambar 1.Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat fenomena terjadinya perkaratan pada besi atau paku.Hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah menggunakan metode ilmiah.
 




2.    Tahap-Tahap Metode Ilmiah
Metode ilmiah berawal dari adanya permasalahan yang diperoleh terhadap gejala-gejala (fenomena) yang terjadi,

Di dalam menjelaskan suatu gejala alam, terdapat langkah-langkah metode ilmiah yang meliputi kegiatan merumuskan masalah, mengamati, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, dan membuat kesimpulan.
Merumuskanmasalah
 
Menentukan variabel
hipotesis
pengamatan
eksperimen
Gambar 2.Melakukan percobaan di laboratorium merupakan bagian dari Penerapan metodeilmiah.
kesimpulan
 


Bagan 1.Tahap-tahap metode ilmiah
a.    MerumuskanMasalah
Merumuskan masalah adalah langkah awal dalam melakukan penelitian atau percobaan.Masalah bersumber dari fenomena atau gejala-gejala alam yang tidak mempunyai jawaban. Masalah dapat berupa hal-hal yang menarik untuk diketahui dan dipecahkan. Identifikasi awal terhadap masalah harus terlebih dahulu dilakukan sebelum merumuskan masalah. Rumusan masalah biasanya dituliskan dalam kalimat Tanya apa, mengapa, bagaimana.
b.   Melakukan pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan banyak informasi yang direkam dalam bentuk catatan pengamatan. Data yang diperoleh dapat berupa data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka dan data kuanntitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Namun data kuantitatif lebih sering digunakan dibandingkan data kualitatif Karena data kuantitatif lebih banyak informasi.
c.    Menyusun hipotesis
Dari data dapat dipelajari fenomena secara utuh untuk mengambil kesimpulan yang bersifat sementara yang disebut hipotesis. Hipotesis hanya merupakan jawaban sementara yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen.
d.   Menentukan variabel
Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Ada 3 jenis variabel yang dapat ditentukan saat melakukan suatu penelitian. Variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat.
Variabel bebas atau juga disebut variabel manipulasi adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Contohnya : pada penelitian “Faktor yang mempengaruhi buah mangga”. Kita dapat menentukan variabel bebasnya yaitu jenis pupuk, luas lahan, jenis insektisida, karena variabel tersebut bisa mempengaruhi atau member pengaruh pada variabel lain.
Variabel terikat merupakan variabel respon atau hasil, variabel yang merupakan sebuah aspek yang diamati untuk perilaku sebuah obyek penelitian yang telah diberikan stimulus. Variabel terikat merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan efek dari variabel bebas. Efek tersebut dapat berupa faktor yang muncul, menghilang, atau faktor-faktor lain yang bervariasi bergantung pada apa yang telah peneliti lakukan pada variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang akan berubah sebagai sebuah hasil dari perubahan variabel bebas. Contoh: jika peneliti hendak mengungkap “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa”, maka yang menjadi variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa”. Variabel ini disebut sebagai variabel terikat karena tinggi ataupun rendahnya prestasi beljar siswa tergantung dan dipengaruhi oleh variabel motivasi belajar.
Variabel kontrol merupakan variabel yang dibatasi atau dikendalikan pengaruhnya di dalam hal tertentu. Hal ini mengakibatkan variabel kontrol tidak berpengaruh atau berefek terhadap gejala yang sedang diteliti. Dengan kata lain, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Di dalam beberapa penelitian, variabel ini tidak secara eksplisit dinyatakan, namun pada penelitian tertentu yang lebih bersifat eksperimental, pengendalian variabel ini merupakan hal yang cukup krusial. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengurangi kerumitan atau kompleksitas permasalahan yang tengah diteliti selain dipakai dalam penelitian eksperimental, variabel kontrol juga sering digunakan oleh para peneliti ketika melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Sebagai contoh, pada penelitian “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau”, dapat ditentukan variabel bebasnya adalah intensitas/jumlah cahaya matahari, variabel terikatnya adalah laju pertumbuhan tanaman kacang hijau. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, maka ada beberapa variabel yang harus dibuat tetap atau terkontrol, seperti jumlah pupuk dan jumlah air yang diberikan.
e.    Melakukan eksperimen
Eksperimen dilakukan untuk membuktikan hipotesis. Pada tahap ini dikumpulkan data berupa data hasil eksperimen dalam bentuk catatan eksperimen, uraian, tabel, grafik, dsb. Untuk mendapatkan hasil eksperimen yang valid, harus disusun langkah-langkah eksperimen yang terstruktur, sesuai dengan tujuan percobaan yang ditetapkan.
f.     Membuat kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen dan dianalisis. Kesimpulan yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan benar. Kesimpulan dapat digunakan menjawab permasalahan. Apabila kesimpulan tidak sesuai dengan hipotesis maka dapat dilakukan peninjauan ulang terhadap penelitian atau percobaan.
3.    Penerapan Metode Ilmiah dalam Kehidupan Sehari-hari
Metode ilmiah dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bagaimana seorang peneliti ingin menanggulangi pencemaran air.
B.     Hakikat Ilmu Kimia
Kimia termasuk salah satu rumpun mata pelajaran IPA SMA yang dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. Kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran Kimia mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.

















Hakikat ilmu kimia mencakup tiga hal sebagai berikut:

1.      Kimia Sebagai Proses Ilmiah
Perhatikan tahapan yang dilakukan oleh seorang ilmuan pada gambar berikut ini:






(1)                                                       (2)                                              (3)
Keterangan Gambar:
(1) Mengamati
(2) Merumuskan masalah
(3) Melakukan eksperimen
(4) Menganalisis data
(5) Menarik kesimpulan
 






                                                                       (5)                                              (4)
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu kimia berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis atau sering dikenal dengan metode ilmiah. Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Sebagai proses dapat diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan maupun untuk menemukan hal baru.

Contoh kimia sebagai proses dalam pembelajaran adalah peserta didik melakukan eksperimen tentang larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan alat uji daya hantar listrik, persiapan bahan, melakukan eksperimen, kemudian dilakukan pengambilan data, lalu data yang diperoleh tadi diolah dan dilakukan penafsiran data untuk memperoleh kesimpulan. Kemudian peserta didik menyampaikan hasil percobaan secara lisan atau tertulis.



2.    Kimia Sebagai Produk Ilmiah
Perhatikan gambar di bawah ini:
 






Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistematika. Sebagai produk juga dapat diartikan sebagai hasil proses berupa pengetahuan untuk penyebaran pengetahuan. Semua fakta-fakta, konsep-konsep prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori dalam kimia merupakan produk sains yang telah ditemukan oleh para ahli melalui berbagai macam proses sains.

Fakta-fakta dalam kimia contohnya seperti larutan garam dapur (NaCl) dapat menghantarkan arus listrik, fakta ini diperoleh melalui hasil percobaan yang telah dilakukan. Para ilmuan mencari tahu kenapa larutan garam dapur dapat menghantarkan arus listrik, setelah diselidiki ternyata larutan garam dapur dapat terionisasi dalam air menjadi ion-ionnya, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Hukum-hukum kimia meliputi hukum dasar kimia yang memuat hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum Proust), hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton), dan lain sebagainya.

Teori-teori dalam kimia meliputi teori atom yang berkembang dari teori atom Demokritus hingga teori atom mekanika kuantum merupakan produk yang lahir dari proses berpikir secara ilmiah, teori yang lain seperti teori asam basa dimulai dari teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted Lowry, teori asam-basa Lewis dan lain-lain.

3.    Kimia Sebagai Sikap Ilmiah / Nilai
Dalam penerapan langkah metode ilmiah pada ilmu kimia, ada sikap-sikap/nilai-nilai yang harus diterapkan  dan tidak dapat dipisahkan dari proses yang terjadi pada ilmu kimia. Adapun sikap-sikap tersebut antara lain :
a.    Sikap ingin tahu meliputi : antusias mencari jawaban, perhatian pada objek yang diamati, antusias  pada  proses  sains,  dan  menanyakan  setiap  langkah kegiatan.
b.    Sikap respek terhadap data/fakta meliputi : objektif/jujur, tidak buruk sangka, mengambil keputusan sesuai fakta, dan tidak mencampur fakta dan pendapat.
c.    Sikap berpikir kritis meliputi : meragukan temuan orang lain, menanyakan setiap perubahan atau hal baru, mengulangi kegiatan yang dilakukan, dan tidak mengabaikan data meskipun kecil.
d.   Sikap penemuan dan kreativitas meliputi : menggunakan fakta-fakta untuk dasar kesimpulan, menunjukkan laporan berbeda dengan orang lain, merubah pendapat dalam merespon terhadap fakta, menyarankan percobaan-percobaan baru, dan menguraiakan kesimpulan baru hasil pengamatan.
e.    Sikap berpikiran terbuka dan kerjasama : meliputi menghargai pendapat temuan orang lain, mau merubah pendapat jika data kurang tepat, menerima saran dari orang lain, tidak merasa selalu benar, mengaggap setiap kesimpulan adalah tentative dan berpartisipasi aktif dalam kelompok.
f.     Sikap ketekunan meliputi : melanjutkan kebiasaan meneliti atau melakukan percobaan, mengulangi percobaan meskipun berakibat kegagalan, dan melanjutkan suatu kegiatan meskipun orang lain selesai lebih awal.  
g.    Sikap peka terhadap lingkungan sekitar : meliputi perhatian terhadap peristiwa sekitar, partisipasi pada kegiatan social, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

C.  Keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium
1.    Alat dan bahan yang ada di laboratorium
Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen dan penelitian dan bahan adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan eksperimen.

Beberapa jenis alat dan bahan yang sering digunakan dalam praktikum dan eksperimen serta penelitian antara lain sebagai berikut:
*   Alat-alat yang ada di dalam laboratorium dan kegunaannya


1.    Gelas kimia, kegunaannya untuk menyimpan larutan dan membuat larutan.
 





2.    Labu erlenmeyer, kegunaannya untuk menyimpan larutan, membuat larutan serta melakukan titrasi.





3.    Gelas ukur kegunaannya untuk mengukur volume larutan.







4.    Pipet volume kegunaannya untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan ukuran pipet volume.




5.    Pipet tetes kegunaannya untuk mengambil larutan dengan jumlah kecil.





6.    Batang pengaduk kegunaannya untuk  mengaduk  suatu larutan baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.



7.    Labu destilasi kegunaannya untuk memisahkan larutan.
 





8.    Corong kegunaannya untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.




9.    Buret kegunaannya untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.





10.    Corong pisah kegunaannya untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.






11.    Labu ukur kegunaannya untuk membuat dan mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
 



12.    Kondensor kegunaannya untuk destilasi larutan.





13.    Ball pipet kegunaannya untuk menghisap larutan dari botol larutan.
 





14.    Pipet ukur kegunaannya untuk mengukur volume larutan.

 





15.    Tabung reaksi kegunaannya untuk mereaksikan dua atau lebih zat.




16.    Spatula kegunaannya untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan.
 



17.    Indikator universal kegunaannya untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.






18.    Gelas arloji kegunaannya untuk penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia dan menimbang bahan-bahan kimia serta mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
 





19.    Kaki tiga kegunaannya untuk penyangga pembakar spirtus.
 





20.    Kawat kasa kegunaannya untuk alas dan menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen.
 





21.    Rak tabung reaksi kegunaannya untuk tempat tabung reaksi.
 





22.    Penjepit kegunaannya untuk menjepit tabung reaksi.
 






23.    Mortal dan alu kegunaannya untuk menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
 





24.    Cawan kegunaannya untuk wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
 




25.    Statif dan klem kegunaannya untuk penjepit.



26.    Ring kegunaannya untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyaringan.








27.     Pemanas spiritus kegunaannya untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
 







28.    Botol semprot kegunaannya untuk mencuci, menyemrot dan menambahkan akuades dalam jumlah sedikit.
 








*   Bahan-bahan yang ada di dalam laboratorium dan kegunaannya.
1          Aluminium sulfat (AlSO4), Berbentuk kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat digunakan sebagai pengganti tawas.
 






2          Ammonia pekat (NH4OH), Larutan pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Amoniak pekat jika tertelan sangat berbahaya.




3          Asam sulfat (H2SO4), Asam sulfat merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan dapat merusak pakaian.
 





4          Asam klorida (HCl), Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
 





5          Etanol (C2H3OH), Etanol sering disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan sebagai pelarut.






6          Formalin 40% (HCHO), Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Formalin digunakan untuk membunuh hama.
 








7          Kloroform (CHCl3) merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Kloroform digunakan sebagai obat bius dalam laboratorium.

 







8          Metilin Biru, berwujud zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai pewarnaan inti sel.
 






9          Natrium hidroksida (NaOH), Natrium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida termasuk bahan berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
 






10      Kobalt klorida (CoCl6H2O), Kobalt klorida merupakan zat padat, kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air, dan dapat mengikat uap air. Kobalt klorida digunakan untuk menguji kelembaban udara.
 



11      Natrium Klorida (NaCl),Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal. Natrium klorida disebut juga garam dapur.
 





12      Fenolftalin (Fenolftalein) C2OH14O4, padat tidak berwarna. Larutan 1% dalam alkohol digunakan sebagai indikator asam basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan dua atau tiga tetes larutan fenolftalin maka larutan tersebut dapat berubah menjadi biru tua jika ditetesi dengan larutan kanji.
 





13      Yodium kristal (Iodine, Crystal). Zat padat berwarna abu-abu, kehitaman, mudah menyublim dengan uap berwarna ungu dan korosif. 
 






14      Logam natrium berwarna putih dalam bentuk padatan dan mudah meledak apabila terkena air.

 







3.    Simbol-Simbol Keselamatan Kerja di laboratorium
Terdapat bahan-bahan kimia yang bersifat berbahaya. Agar dapat dikenali, maka diberi simbol. Simbol yang diberikan menunjukkan sifat dari bahan kimia yang terdapat di dalamnya. Perhatikan tabel berikut ini!
Tabel Simbol beberapa bahan kimia
No
Simbol
Sifat
1


Mudah menyala

2



Korosif
3




Beracun/toksin
4
i




Iritasi
5
n





Berbahaya
6





Mudah meledak/eksplosif
7



Bahan radioaktif
*   Beberapa jenis  kecelakaan yang terjadi dilaboratoium, yaitu sebagai berikut.
1.    Luka bakar
Tujuan penanganan luka bakar untuk mengurangi rasa panas dan sakit serta mengurangi terjadinya pelepuhan. Luka bakar terdiri atas 2 jenis yaitu :
a.    Penanganan luka bakar benda panas
-       Bagian yang terbakar direndam dalam air es atau kompres dengan kain basah sampai rasa sakitnya hilang.
-       Bagian yang melepuh jangan dilepas, akan tetapi segera tutup dengan kasa steril.
-       Bawa ke dokter segera.
b.   Penangan luka bakar bahan kimia
-       Luka bakar yang banyak, segera lepas pakaian yang terkena kimia lalu guyur bagian luka selama 15 menit.
-       Akibat asam, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan natrium bikarbonat 1 %, lalu cuci dengan air lagi.
-       Akibat basa, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan asam asetat 1 %, lalu cuci dengan air lagi.
-       Akibat na atau k, ambil pecahan na atau k yang melekat di kulit, lalu rendam dalam air selama 20 menit, keringkan dan tutup dengan kasa steril.
2.    Cedera mata
Penanganan umum
-       Tersiram asam keras, guyur dengan larutan soda 5 % atau air biasa, guyur selama 15-30 menit terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak.
-       Tersiram basa keras, guyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka dapur + 1 bagian air) atau air biasa, guyur selama 30-45 menit terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak. Selama diguyur gerakan-gerakan bola matanya
3.    Keracunan
Penanganan umum
-       Cari jenis racun yang menjadi penyebabnya. (jenis racun akan menentukan jenis penanganan).
-       Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.
-       Jangan beri nafas buatan dengan mulut, jika perlu lakukan cara lain.
-       Apabila jenis racun belum diketahui, untuk sementara beri norit/ putih telur/ susu/ air sebanyaknya untuk mengurangi akibat yang timbul.
*      Jenis keracunan :
-       Racun yang terisap pernafasan, bawa ke udara bebas atau beri oksigen, jika napas terhenti lakukan nafas buatan.
-       Racun yang tertelan, jika sadar beri susu atau air sebanyaknya (min. 2-4 gelas) untuk diminum.
-       Keracunan basa kuat/ asam kuat/ hidrokarbon beri putih telur atau susu atau untuk penanganan pertama beri 1 sendok antidotum yang dilarutkan dalam setengah gelas air hangat  antidotum ( 2 bagian arang aktif + 1 bagian magnesium oksida + 1 bagian asam tanat)

4.    Pengertian laboratorium dan keselamatan kerja
Laboratorium merupakan  tempat untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah, yang berpotensi menimbulkan bahaya kepada siswa yang tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai keselamatan kerja di laboratorium.

Keselamatan kerja merupakan suatu langkah-langkah yang di lakukan berdasarkan aturan-aturan yang ada agar pekerjaan yang  dilaksanakan dapat menjadi aman dan nyaman
*   Tata tertib di laboratorium
Untuk menjaga keselamatan kerja laboratorium, maka perlu diperhatikan tata tertib dan kehati-hatian ketika bekerja dilaboratorium. Untuk itu, beberapa hal berikut perlu dijadikan perhatian:
1.      Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa seizin guru.
2.      Siswa membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
3.      Siswa menggunakan peralatan kerja ( kacamata, jas praktikum, sarung tangan, dan sepatu tertutup).
4.      Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya.
5.      Siswa dilarang makan dan minum dilaboratorium
6.      Siswa tidak diperkenankan membawa keluar alat serta bahan yang ada di laboratorium tanpa seizin guru.
7.       Siswa harus menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
8.      Jika ada alat-alat yang rusak atau pecah dan etiket bahan hilang atau rusak hendaknya segera melapor pada guru.
9.      Jika terjadi kecelakaan sekecil apapun segera laporkan pada guru.
10.  Botol besar yang berisi bahan kimia jangan diangkat pada lehernya, karena dengan mengangkat demikian akan ada kemungkinan botol menjadi pecah.
11.   Tutup botol hendaknya dibuka sesuai cara yang dianjurkan dan setelah selesai menggunakan isinya hendaknya ditutup segera dan dikembalikan ke tempat semula.
12.  Jika ada bahan kimia yang masuk ke dalam mulut, hendaknya segera dikeluarkan, kemudian berkumur dengan air sebanyak-banyaknya.
13.  Jika tangan atau kulit atau baju terkena asam atau alkali supaya segera dibasuh/dicuci dengan air sebanyak-banyaknya.
14.   Setelah selesai percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan kering dan bersih.
15.   Buanglah sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan, jangan pada bak cuci.
16.  Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, kontak listrik dicabut.

5.    Peran/manfaat ilmu kimia
KIMIA
Kedokteran
Hukum
Metalurgi
Fotografi  Seni
Geologi
Pertanian
Fisika
Biologi
 





Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya. Beberapa manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia bahkan tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain.
1.      Kedokteran
Bidang kedokteran sangat memerlukan ilmu kimia. Misalnya pada pemberian obat terhadap pasien, dipelajari bagaimana obat diserap oleh tubuh, bagaimanareaksi obat, dan obat apa saja yang cocok bagi si pasien. Untuk mengetahui penyakit yang diserita pasien, dilakukan tes darah atau urin. Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus HIV, yatu virus penyebab penyakit AIDS, yang menyebabkan hilangnya kekebalan tubuh, ita harus melakukan tes darah. Dalam hal itu digunakan zat-zat kimia tertentu yang dapat mengindikasikan bahwa dalam darah tersebut ada atau tidak tidak ada virus HIV. Untuk mengbati kanker, maka berkas sinar γ dari 60Co tepat ke sel kanker tersebut sampai sel mati. Dengan demikian pertumbuhan sel kanker berhenti.

2.      Geologi
Untuk menentukan unsur apa saja yang ada dalam batuan dan berapa kadarnya, diperlukan ilmu kimia. Misalnya untuk melakukan penambangan pada suatu daerah, terlebih dahulu dilakukan studi geologi. Untuk studi geologi ini dapat diperkirakan logam apa saja yang ada disana, kemudian berapa jumlahnya dan kadarnya serta penambangan dilakukan sampai logam yang diinginkan habis. Semua itu memerlukan kimia

3.      Biologi
Sudah pasti bahwa ilmu kimia sangat penting dalam biologi. Untuk mempelajari sel, metabolisme sel, enim, hormon, fotosintesis dan lain-lain diperlukan ilmu kimia. Dalam semua jasad hidup, air merupakan zat terbanyak. Senyawa lain yang enting adalah lemak, karbohidrat, dan protein. Zat-zat tersebut dipelajari dalam ilmu kimia.

4.      Hukum
Ilmu kimia juga sangat penting di dalam bidang hukum, yaitu dalam pembuktian suatu kasus hukum. Contohnya seseorang mencampur minyak tanah lalu diperdagangkan. Untuk memastikan apakah betul bensin itu tercampur minyak tanah, dilakukan uji laboratorium. Contoh lain, ditemukan mayat yang terpotong-potong sehingga sulit dikenali. Untuk memastikan siapa orang yang terbunuh itu harus diuji DNA nya.



5.      Fotografi dan Seni
Dalam bidang fotografi, industri kimia menghasilkan senyawa perak (AgBr dan AgI) yang akan digunakan untuk membuat film foto dan kertas foto karena senyawa perak mudah diuraikan oleh cahaya sehingga terbentuk endapan perak yang menghitamkan film dan kertas foto.
Dalam dunia seni, industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan. Selain itu untuk menghasilkan barang atau peralatan yang indah dilakukan penyepuhan, misalnya dengan erak atau emas. Dalam dunia tarik suara, suara direkam di atas pita karet yang terbuat dari polimer dan kaset itu pun termasuk polimer.

6.      Pertanian
Untuk menghasilkan produk pertanian secara optimal, dibutuhkan bibit unggul dan pupuk. Ilmu kimia diperlukan untuk membuat bibit unggul, menentukan keasaman dan kebasaan tanah, menentukan unsur-unsur hara dalam tanah,  serta menentukan jenis pupuk yng digunakan.

7.      Industri
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.

C.    Uji kompetensi
Berdasarkan konsep yang telah kalian pelajari, kerjakanlah soal-soal berikut untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan yang kalian dapat dari pembelajaran ini!
1.      Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah? Tuliskan langkah-langkahnya!
2.      Bagaimana hubungan metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai proses? Jelaskan!
3.      Tuliskan setidaknya 4 peraturan laboratorium yang harus kalian patuhi saat melakukan kegiatan di laboratorium!
4.      Tuliskan peranan ilmu kimia terhadap bidang ilmu lain (setidaknya 4 cabang ilmu)!

D.    Sumber rujukan

Erlangga.

Seran, Emel. 2010. Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya. Diambil

 Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta : Erlangga.

 Wulandari, Anis Dyah Rufaida. 2016. Kimia Kelas X Semester 1. Klaten : PT. Intan
Pariwara 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar