Kamis, 08 Agustus 2019

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN TEKANAN OSMOTIK

KD 3.1 - 4.1
Jumlah pertemuan : 4 x 2 jp  
Pertemuan ke  :4
Kelas XII IPA 1,2,3








KOMPETENSI INTI
 

K I. 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K I. 2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli  (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K I. 3.
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K I. 4.
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
INDIKATOR
 

Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1                
Menjelaskan pengertian osmotik
4.1.1      
Mengamati gambar peristiwa osmosis dan tekanan osmotik
3.1.2                
Menjelaskan peengertian tekanan osmotik
4.1.2      
Menuliskan identifikasi masalah yang diperoleh dari gambar peristiwa osmosis dan tekanan osmotik


4.1.3      
Merumuskan masalah dari peristiwa osmosis dan tekanan osmotik


4.1.4      
Membuat hipotesis sementara megenai rumusan masalah yang telah dibuat.


4.1.5      
Mengamati video demonstrasi mengenai tekanan osmotik larutan


4.1.6      
Mengidentifikasi terjadinya peristiwa osmosis dan tekanan osmotik pada larutan


4.1.7      
Menuliskan data hasil pengamatan peristiwa osmosis dan tekanan osmotik dari video percobaan


4.1.8      
Menganalisis peristiwa osmosis dan tekanan osmosis dari video percobaan


4.1.9      
Menguji hipotesis yang telah dibuat berdasarkan data pengamatan peristiwa osmosis dan tekanan osmotik


4.1.10   
Menyimpulkan pengertian osmosis


4.1.11   
Menyimpulkan pengertian tekanan osmotik
3.1.3                
Menjelaskan pengaruh konsentrasi larutan terhadap tekanan osmotik
4.1.12   
Mengamati perbedaan tinggi larutan dengan konsentrasi yang berbeda berdasarkan video percobaan


4.1.13   
Mengidentifikasi perbedaan tinggi larutan dengan konsentrasi yang berbeda berdasarkan percobaan


4.1.14   
Menuliskan data hasil pengamatan mengenai percobaan tekanan osmosik pada tabel hasil pengamatan


4.1.15   
Menganalisis pengaruh konsentari larutan terhadap tekanan osmotik


4.1.16   
Menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap tekanan osmotik larutan
3.1.4                
Menentukan nilai tekanan osmotik larutan
4.1.17   
Menuliskan rumus tekanan osmotik berdasarkan persamaan gas ideal


4.1.18   
Menghitung tekanan osmotik larutan
3.1.5
Menjelaskan keadaan tekanan osmotik suatu larutan (isotonik, hipotonik dan hipertonik) berdasarkan konsentrasi larutannya
4.1.19   
Mengamati gambar submikroskopik keadaan tekanan osmotik 2 larutan



4.1.20   
Menuliskan data hasil pengamatan keadaan isotonik, hipotonik dan hipertonik pada larutan


4.1.21   
Mengidentifikasi keadaan isotonik, hipotonik dan hipertonik pada larutan


4.1.22   
Menyimpulkan keadaan tekanan osmotik suatu larutan (isotonik, hipotonik dan hipertonik) berdasarkan konsentrasi larutannya
3.1.6
Menganalisis penggunaan cairan infus dalam bidang kesehatan dengan menerapkan konsep keadaan tekanan osmotik suatu larutan
4.1.23   
Mengamati gambar peristiwa sel darah merah yang dimasukkan ke dalam beberapa larutan yang memiliki keadaan tekanan osmotik yang berbeda


4.1.24   
Menuliskan hasil pengamatan peristiwa osmosis pada gambar sel darah merah yang dimasukkan ke dalam beberapa larutan yang memiliki keadaan tekanan osmotik yang berbeda


4.1.25   
Mengidetifikasi peristiwa osmosis pada gambar sel darah merah yang dimasukkan ke dalam beberapa larutan yang memiliki keadaan tekanan osmotik yang berbeda


4.1.26   
Menganalisis penggunaan larutan infus dengan menerapkan konsep keadaan tekanan osmotik suatu larutan


4.1.27   
Menyimpukan penggunaan cairan infus dengan menerapkan konsep keadaan tekanan osmotik suatu larutan





M A T E R I

M A T E R I



Osmosis berasal dari bahasa Yunani, artinya “mendorong”. Sementara permiabel berasal dari bahasa Inggris yang artinya “dapat dilalui”
 

Gambar 1. Penyerapan air dari dalam tanah oleh tanaman melibatkan proses osmosis
(sumber : https://medium.com/@harrieanto/akar-pohon-dan-buah-59aef173b133)

Pernahkah kamu sakit dan dirawat di rumah sakit? Adakalanya seorang pasien di rumah sakit harus diberi cairan infus. Sebenarnya apakah cairan infus tersebut? Larutan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah haruslah memiliki tekanan yang sama dengan tekanan sel-sel darah. Apabila tekanan cairan infus lebih tinggi maka cairan infus akan keluar dari sel darah. Prinsip kerja infus ini pada dasarnya adalah tekanan osmotik. Tekanan di sini adalah tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah masuknya molekul-molekul solut melalui membran yang semipermiabel dari pelarut murni ke larutan. Cairan murni atau larutan encer akan bergerak menembus membran atau rintangan untuk mencapai larutan yang lebih pekat. Inilah yang dinamakan osmosis. Membran atau rintangan ini disebut membran semipermiabel.
          Peristiwa osmosis dimungkinkan terjadi karena adanya selaput semi-permiabel. Selaput ini hanya memungkinkan partikel sampai ukuran tertentu untuk melewatinya. Di sini selaput semi-permiabel didefinisikan sebagai selaput yang dapat dilalui oleh partikel pelarut, tetapi tidak oleh partikel zat terlarut.



Peristiwa osmotik akan menimbulkan suatu tekanan osmotik. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 



Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) dari suatu larutan yang lebih encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui dinding semipermiabel disebut dengan osmosis.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar