|
|
|
|
BAHAN AJAR
Metode
Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan Kerja di Laboratorium, dan Peran Ilmu Kimia Dalam Kehidupan
ICE ROSINA SARI, S.Pd.Gr
|
|
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................................. i
Daftar Isi.........................................................................................................................
ii
A. Peta
Konsep..............................................................................................................
1
B. Bahan
Ajar...............................................................................................................
2
1.
Pendahuluan........................................................................................................
2
2.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar...............................................................
2
3.
Indikator Pencapaian Pembelajaran.....................................................................
3
4.
Tujuan Pembelajaran...........................................................................................
4
5.
Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar........................................................................
4
6.
Materi..................................................................................................................
5
C. Uji
Kompetensi.........................................................................................................
25
D.
Sumber Rujukan.......................................................................................................
25
A.
PETA KONSEP
Pengenalan
ilmu kimia
|
Hakikat
Ilmu Kimia
|
Metode Ilmiah
|
Tahap metode ilmiah
|
Penerapan
metode ilmiah
|
Sikap
ilmiah
|
Keselamatan kerja
|
Laboratorium
|
Alat-alat
laboratorium
|
Bahan
kimia
|
Simbol-simbol
berbahaya
|
Tata
tertib laboratorium
|
jujur
|
Menyusun
Hipotesis
|
Melakukan
pengamatan
|
Merumuskan
masalah
|
Rasa
ingin tahu
|
kritis
|
Terdiri
dari
|
Terdiri
dari
|
Terdiri
dari
|
Terdiri
dari
|
Terdiri
dari
|
Terdiri
dari
|
Terdiri
dari
|
Produk
|
Proses
|
Sikap/Nilai
|
Menentukan
Variabel
|
Melakukan
eksperimen
|
Menyimpulkan
|
B. Bahan Ajar
1. Pendahuluan
Ilmu
kimia merupakan salah satu disiplin ilmu SAINS yang mempelajari tentang
susunan, sifat-sifat, dan perubahan materi. Para ahli kimia senantiasa
melakukan penyelidikan terkait fenomena-fenomena alam yang berhubungan dengan
prinsip ilmu kimia yang kemudian dapat menjadi konsep yang dapat dipelajari
lebih lanjut. Dalam mempelajari ilmu kimia, memerlukan suatu metode yang sesuai
dengan prinsip dan langkah dalam mempelajari ilmu sains, yang disebut sebagai
metode ilmiah.
Prinsip dan
langkah metode ilmiah inilah yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam
mempelajari hakikat ilmu kimia sebagai proses, produk, dan sifat/nilai, penyusunan keselamatan dan
keamanan di laboratorium, serta peran
kimia dalam kehidupan.
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a. Kompetensi
Inti (KI)
KI – 1 : Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI – 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku
a. Jujur,
b. Disiplin,
c. Santun,
d. Peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
e. Bertanggung jawab,
f. Responsif, dan
g. Pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI
– 3 : Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
a. Ilmu
pengetahuan,
b. Teknologi,
c. Seni,
d. Budaya,
dan
e. Humaniora
Dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI – 4 : Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. Efektif,
b. Kreatif,
c. Produktif,
d. Kritis,
e. Mandiri,
f. Kolaboratif,
g. Komunikatif, dan
h. Solutif,
Dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
b. Kompetensi
Dasar (KD)
Kompetensi Dasar dari KI 3
KD 3.1 :
Menjelaskan metode ilmiah,
hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan
di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan
Kompetensi Dasar dari KI 4
KD 4.1 :
Menyajikan hasil rancangan
dan hasil percobaan ilmiah
3.
Indikator
Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pengetahuan
1. Menjelaskan definisi metode ilmiah
2.
Menguraikan langkah-langkah metode ilmiah
3.
Menghubungkan prinsip metode
ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai produk
4.
Menghubungkan prinsip metode
ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai proses
5.
Menghubungkan prinsip metode
ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai sikap/nilai
6.
Menjelaskan kegunaan alat-alat
di laboratorium
7.
Membedakan makna
simbol-simbol dalam label bahan-bahan kimia dalam laboratorium
8.
Menyusun langkah
keselamatan kerja dalam kegiatan berlaboratorium
9.
Menjelaskan peran ilmu
kimia yang berkaitan dengan bidang ilmu lainnya
Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK)
Keterampilan
1.
Menunjukkan
antusiasme saat mengamati animasi percobaan kimia sederhana yang diberikan oleh
guru (daya hantar listrik larutan)
2.
Merumuskan
masalah yang terjadi pada percobaan daya hantar listrik larutan
3.
Merumuskan
hipotesis terkait percobaan daya hantar listrik larutan
4.
Mengidentifikasi
variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat dari percobaan daya
hantar listrik larutan
5.
Menuliskan
prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan daya hantar listrik larutan
6.
Menentukan
alat dan bahan yang digunakan pada percobaan daya hantar listrik larutan
7.
Menuliskan
hasil pengamatan, yang berupa pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik
larutan
8.
Menyimpulkan
pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan
9.
Menyimpulkan
definisi metode ilmiah
10. Merinci langkah-langkah metode ilmiah
11. Mengaitkan prinsip metode ilmiah yakni
langkah-langkah dalam pemecahan masalah, (seperti mengidentifikasi, pencarian
data, praktikum, dst) dengan hakikat ilmu kimia sebagai proses
12. Mengaitkan hasil pemecahan masalah yakni
berupa teori, fakta, ataupun hukum dengan hakikat ilmu kimia sebagai produk
13. Mengaitkan metode ilmiah yang memerlukan
sikap-sikap tertentu, seperti hati-hati, teliti, tekun, dll sebagai sikap/nilai
ilmiah
14. Mampu menyajikan dan menyampaikan hasil
identifikasi terkait definisi dan langkah-langkah metode ilmiah serta kaitan
prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu kimia dengan baik
15. Menunjukkan antusiasme saat mengamati berbagai
jenis alat-alat yang ada di laboratorium
16. Mengidentifikasi nama serta kegunaan
alat-alat yang ada di laboratorium
17. Menunjukkan antusiasme saat mengamati
berbagai simbol dalam label bahan-bahan kimia dalam laboratorium
18. Mengidentifikasi makna simbol-simbol
dalam label bahan-bahan kimia dalam laboratorium
19. Menunjukkan antusiasme saat mengamati
contoh video kegiatan praktikum dengan standar keamanan melakukan praktikum
20. Merancang langkah keselamatan kerja
dalam melaksanakan kegiatan berlaboratorium
21. Menyajikan dan menyampaikan hasil
identifikasi nama dan kegunaan alat, makna simbol dalam label bahan-bahan
kimia, serta rancangan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium dengan
baik
22. Menunjukkan antusiasme saat mengamati
gambar produk-produk peranan kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
23. Mengidentifikasi gambar produk peranan kimia dalam berbagai bidang di
kehidupan
24. Menulis hasil pengamatan tentang
produk-produk kimia hasil dari peranan kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
25. Mendiskusikan tentang peran kimia dalam
berbagai bidang di kehidupan
26. Menyajikan dan menyampaikan hasil
diskusi terkait peran kimia dalam berbagai bidang di kehidupan dengan baik
27.
Menyimpulkan
peran kimia dalam berbagai bidang di kehidupan
4.
Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa
mencari informasi, melakukan pengamatan, mengidentifikasi, merancang, serta
menyajikan terkait konsep metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan
dan keamanan di laboratorium, serta
peran kimia dalam kehidupan, siswa diharapkan mampu : (1)
Menuliskan definisi, mengidentifikasi serta menyajikan terkait konsep metode
ilmiah serta langkah-langkah metode ilmiah dengan benar secara teliti dan
bertanggung jawab; (2) Mengaitkan prinsip metode ilmiah dengan hakikat ilmu
kimia sebagai produk, proses, dan sebagai sikap/nilai; (4) Menjelaskan kegunaan
alat-alat, Membedakan makna simbol-simbol dalam label bahan-bahan kimia, serta
Menyusun langkah keselamatan kerja dalam kegiatan berlaboratorium; (5)
Menjelaskan peran ilmu kimia yang berkaitan dengan bidang ilmu lainnya
5.
Petunjuk Penggunaan Bahan
Ajar
a. Setiap siswa harus membaca
bahan ajar sebelum pembelajaran dimulai
b. Dalam pelaksanaan
pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru
c. Kerjakan soal-soal latihan
yang ada pada bahan ajar
d. Setelah anda selesai
mengerjakan soal, lakukan uji diri dengan kunci jawaban yang dapat diminta pada
guru
e. Usahakan kuasai >80% dari
setiap kegiatan. Jika belum, maka bacalah ulang bahan ajar hingga anda
benar-benar paham
f. Jika ada hal yang tidak
dimengerti, bertanyalah pada guru untuk meminta bantuan dalam penjelasannya
6.
Materi
A.
Metode Ilmiah
1.
Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos yang merupakan gabungan
dari kata depan meta (menuju,
melalui, mengikuti,) dan kata benda hodos
(jalan, cara, arah). Metode Ilmiah berarti cara bertindak menurut system aturan
tertentu. Jadi Metode ilmiah adalah
suatu langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol
serta didasarkan pada data empiris.
|
Gambar 1.Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
melihat fenomena terjadinya perkaratan pada besi atau paku.Hal ini dapat dijelaskan
secara ilmiah menggunakan metode ilmiah.
|
2. Tahap-Tahap
Metode
Ilmiah
Metode ilmiah berawal dari adanya permasalahan yang
diperoleh terhadap gejala-gejala (fenomena) yang terjadi,
|
Di
dalam menjelaskan suatu gejala alam,
terdapat langkah-langkah metode ilmiah yang meliputi kegiatan merumuskan
masalah, mengamati, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, dan membuat
kesimpulan.
Merumuskanmasalah
|
Menentukan
variabel
|
hipotesis
|
pengamatan
|
eksperimen
|
kesimpulan
|
Bagan
1.Tahap-tahap metode
ilmiah
a. MerumuskanMasalah
Merumuskan masalah
adalah langkah awal dalam melakukan penelitian atau percobaan.Masalah bersumber
dari fenomena atau gejala-gejala alam yang tidak mempunyai jawaban. Masalah dapat
berupa hal-hal yang menarik untuk diketahui dan dipecahkan. Identifikasi awal
terhadap masalah harus terlebih dahulu dilakukan sebelum merumuskan masalah. Rumusan
masalah biasanya dituliskan dalam kalimat Tanya apa, mengapa, bagaimana.
b.
Melakukan
pengamatan
Pengamatan
dilakukan untuk mengumpulkan banyak informasi yang direkam dalam bentuk catatan
pengamatan. Data yang diperoleh dapat berupa data kualitatif yaitu data yang
tidak dapat dinyatakan dalam angka dan data kuanntitatif yaitu data yang
dinyatakan dalam bentuk angka. Namun data kuantitatif
lebih sering digunakan dibandingkan data kualitatif Karena data kuantitatif lebih banyak informasi.
c. Menyusun hipotesis
Dari
data dapat dipelajari fenomena secara utuh untuk mengambil kesimpulan yang
bersifat sementara yang disebut hipotesis. Hipotesis hanya merupakan jawaban sementara
yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen.
d.
Menentukan variabel
Sebuah variabel dalam
penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai
akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar
masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur.
Ada 3 jenis variabel yang dapat ditentukan saat
melakukan suatu penelitian. Variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel
terikat.
Variabel bebas atau juga disebut variabel manipulasi adalah
variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Contohnya : pada penelitian “Faktor yang mempengaruhi buah mangga”. Kita dapat
menentukan variabel bebasnya yaitu jenis pupuk, luas lahan, jenis insektisida,
karena variabel tersebut bisa mempengaruhi atau member pengaruh pada variabel
lain.
Variabel terikat merupakan variabel respon atau hasil,
variabel yang merupakan sebuah aspek yang diamati untuk perilaku sebuah obyek
penelitian yang telah diberikan stimulus. Variabel terikat merupakan faktor
yang diamati dan diukur untuk menentukan efek dari variabel bebas. Efek
tersebut dapat berupa faktor yang muncul, menghilang, atau faktor-faktor lain
yang bervariasi bergantung pada apa yang telah peneliti lakukan pada variabel bebas.
Variabel ini merupakan variabel yang akan berubah sebagai sebuah hasil dari
perubahan variabel bebas. Contoh: jika peneliti hendak mengungkap
“pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa”, maka yang menjadi
variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa”. Variabel ini disebut
sebagai variabel terikat karena tinggi ataupun rendahnya prestasi beljar siswa
tergantung dan dipengaruhi oleh variabel motivasi belajar.
Variabel kontrol merupakan variabel yang dibatasi
atau dikendalikan pengaruhnya di dalam hal tertentu. Hal ini mengakibatkan variabel
kontrol tidak berpengaruh atau berefek terhadap gejala yang sedang diteliti.
Dengan kata lain, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Di dalam beberapa penelitian,
variabel ini tidak secara eksplisit dinyatakan, namun pada penelitian tertentu
yang lebih bersifat eksperimental, pengendalian variabel ini merupakan hal yang
cukup krusial. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengurangi kerumitan atau
kompleksitas permasalahan yang tengah diteliti selain dipakai dalam penelitian
eksperimental, variabel kontrol juga sering digunakan oleh para peneliti ketika
melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Sebagai contoh, pada
penelitian “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau”, dapat ditentukan variabel bebasnya adalah intensitas/jumlah cahaya
matahari, variabel terikatnya adalah laju pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, maka ada beberapa variabel yang harus
dibuat tetap atau terkontrol, seperti jumlah pupuk dan jumlah air yang
diberikan.
e. Melakukan eksperimen
Eksperimen
dilakukan untuk membuktikan hipotesis. Pada tahap ini dikumpulkan data berupa
data hasil eksperimen dalam bentuk catatan eksperimen, uraian, tabel, grafik,
dsb. Untuk mendapatkan hasil eksperimen yang valid, harus
disusun langkah-langkah eksperimen yang terstruktur, sesuai dengan tujuan
percobaan yang ditetapkan.
f. Membuat kesimpulan
Kesimpulan
dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen dan dianalisis.
Kesimpulan yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan
benar. Kesimpulan dapat digunakan menjawab permasalahan. Apabila kesimpulan
tidak sesuai dengan hipotesis maka dapat dilakukan peninjauan ulang terhadap
penelitian atau percobaan.
3. Penerapan
Metode
Ilmiah
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Metode
ilmiah dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bagaimana seorang peneliti
ingin menanggulangi pencemaran air.
B.
Hakikat Ilmu Kimia
Kimia termasuk salah
satu rumpun mata pelajaran IPA SMA yang dibangun atas dasar produk ilmiah,
proses ilmiah dan sikap ilmiah. Kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan
selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif).
Kimia adalah ilmu yang mencari
jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang
berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran Kimia mempelajari segala sesuatu
tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika,
dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.
Hakikat ilmu
kimia mencakup tiga hal sebagai berikut:
1.
Kimia
Sebagai Proses Ilmiah
Perhatikan
tahapan yang dilakukan oleh seorang ilmuan pada gambar berikut ini:
(1)
(2) (3)
Keterangan
Gambar:
(1) Mengamati
(2) Merumuskan masalah
(3) Melakukan eksperimen
(4) Menganalisis data
(5) Menarik kesimpulan
|
(5) (4)
Berdasarkan gambar diatas dapat
disimpulkan bahwa ilmu kimia berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala
alam secara sistematis atau sering dikenal dengan metode ilmiah. Kimia sebagai
suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan
sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan.
Sebagai proses dapat diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan maupun untuk menemukan hal baru.
Contoh
kimia sebagai proses dalam pembelajaran adalah peserta didik melakukan
eksperimen tentang larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Peserta didik
melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan
alat uji daya hantar listrik, persiapan bahan, melakukan eksperimen, kemudian
dilakukan pengambilan data, lalu data yang diperoleh tadi diolah dan dilakukan
penafsiran data untuk memperoleh kesimpulan. Kemudian peserta didik
menyampaikan hasil percobaan secara lisan atau tertulis.
2. Kimia Sebagai Produk
Ilmiah
Perhatikan gambar
di bawah ini:
Kimia
sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori yang diformulasikan
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistematika. Sebagai produk juga dapat
diartikan sebagai hasil proses berupa pengetahuan untuk penyebaran pengetahuan.
Semua fakta-fakta, konsep-konsep prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori
dalam kimia merupakan produk sains yang telah ditemukan oleh para ahli melalui
berbagai macam proses sains.
Fakta-fakta
dalam kimia contohnya seperti larutan garam dapur (NaCl) dapat menghantarkan
arus listrik, fakta ini diperoleh melalui hasil percobaan yang telah dilakukan.
Para ilmuan mencari tahu kenapa larutan garam dapur dapat menghantarkan arus
listrik, setelah diselidiki ternyata larutan garam dapur dapat terionisasi
dalam air menjadi ion-ionnya, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Hukum-hukum
kimia meliputi hukum dasar kimia yang memuat hukum kekekalan massa (Hukum
Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum Proust), hukum kelipatan
perbandingan (Hukum Dalton), dan lain sebagainya.
Teori-teori
dalam kimia meliputi teori atom yang berkembang dari teori atom Demokritus
hingga teori atom mekanika kuantum merupakan produk yang lahir dari proses
berpikir secara ilmiah, teori yang lain seperti teori asam basa dimulai dari
teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted Lowry, teori asam-basa
Lewis dan lain-lain.
3. Kimia Sebagai Sikap Ilmiah / Nilai
Dalam penerapan
langkah metode ilmiah pada ilmu kimia, ada sikap-sikap/nilai-nilai yang harus
diterapkan dan tidak dapat dipisahkan
dari proses yang terjadi pada ilmu kimia. Adapun sikap-sikap tersebut antara
lain :
a.
Sikap
ingin tahu meliputi : antusias mencari jawaban, perhatian pada
objek yang diamati, antusias pada proses sains,
dan menanyakan setiap langkah kegiatan.
b.
Sikap respek
terhadap data/fakta meliputi : objektif/jujur, tidak buruk sangka, mengambil
keputusan sesuai fakta, dan tidak mencampur fakta dan pendapat.
c.
Sikap berpikir
kritis meliputi : meragukan temuan orang lain, menanyakan setiap
perubahan atau hal baru, mengulangi kegiatan yang dilakukan, dan
tidak mengabaikan data meskipun kecil.
d.
Sikap penemuan
dan kreativitas meliputi : menggunakan fakta-fakta untuk dasar kesimpulan,
menunjukkan laporan berbeda dengan orang lain, merubah pendapat dalam merespon
terhadap fakta, menyarankan percobaan-percobaan baru, dan menguraiakan
kesimpulan baru hasil pengamatan.
e.
Sikap berpikiran
terbuka dan kerjasama : meliputi menghargai pendapat temuan orang lain, mau
merubah pendapat jika data kurang tepat, menerima saran dari orang lain, tidak
merasa selalu benar, mengaggap setiap kesimpulan adalah tentative dan
berpartisipasi aktif dalam kelompok.
f.
Sikap ketekunan
meliputi : melanjutkan kebiasaan meneliti atau melakukan percobaan, mengulangi
percobaan meskipun berakibat kegagalan, dan melanjutkan suatu kegiatan meskipun
orang lain selesai lebih awal.
g.
Sikap peka
terhadap lingkungan sekitar : meliputi perhatian terhadap peristiwa sekitar,
partisipasi pada kegiatan social, menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan.
C. Keselamatan
dan keamanan kerja di laboratorium
1.
Alat dan bahan yang ada di laboratorium
Alat adalah suatu benda yang digunakan
dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen dan penelitian dan bahan adalah
suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan eksperimen.
Beberapa jenis alat dan bahan yang
sering digunakan dalam praktikum dan eksperimen serta penelitian antara lain
sebagai berikut:
Alat-alat yang ada di
dalam laboratorium dan kegunaannya
1. Gelas
kimia, kegunaannya untuk menyimpan larutan dan membuat larutan.
2.
Labu erlenmeyer, kegunaannya untuk menyimpan
larutan, membuat larutan serta melakukan titrasi.
3.
Gelas ukur kegunaannya untuk mengukur volume
larutan.
4.
Pipet volume
kegunaannya untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan ukuran
pipet volume.
5.
Pipet tetes kegunaannya untuk mengambil larutan
dengan jumlah kecil.
6.
Batang pengaduk kegunaannya untuk mengaduk
suatu larutan baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.
7. Labu
destilasi kegunaannya untuk memisahkan larutan.
8.
Corong kegunaannya untuk memasukan atau memindah
larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses
penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
9.
Buret kegunaannya untuk titrasi, tapi pada keadaan
tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.
10.
Corong pisah kegunaannya untuk memisahkan dua
larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
11. Labu
ukur kegunaannya untuk membuat dan mengencerkan larutan dengan ketelitian yang
tinggi.
12.
Kondensor kegunaannya untuk destilasi larutan.
13. Ball
pipet kegunaannya untuk menghisap larutan dari botol larutan.
14. Pipet
ukur kegunaannya untuk mengukur volume larutan.
15.
Tabung reaksi kegunaannya untuk mereaksikan dua atau
lebih zat.
16. Spatula
kegunaannya untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan.
17.
Indikator universal kegunaannya untuk identifikasi
keasamaan larutan/zat.
18. Gelas
arloji kegunaannya untuk penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan
kimia dan menimbang bahan-bahan kimia serta mengeringkan suatu bahan dalam
desikator.
19. Kaki
tiga kegunaannya untuk penyangga pembakar spirtus.
20. Kawat
kasa kegunaannya untuk alas dan menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen.
21. Rak
tabung reaksi kegunaannya untuk tempat tabung reaksi.
22. Penjepit
kegunaannya untuk menjepit tabung reaksi.
23. Mortal
dan alu kegunaannya untuk menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
24. Cawan
kegunaannya untuk wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak
mudah menguap.
25.
Statif dan klem kegunaannya untuk penjepit.
26.
Ring kegunaannya untuk menjepit corong pemisah dalam
proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyaringan.
27. Pemanas spiritus kegunaannya untuk membakar
zat atau memmanaskan larutan.
28. Botol
semprot kegunaannya untuk mencuci, menyemrot dan menambahkan akuades dalam
jumlah sedikit.
Bahan-bahan yang ada di
dalam laboratorium dan kegunaannya.
1
Aluminium sulfat (AlSO4), Berbentuk kristal berwarna putih, larut dalam air.
Aluminium sulfat digunakan sebagai pengganti tawas.
2
Ammonia pekat
(NH4OH), Larutan pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat
menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Amoniak
pekat jika tertelan sangat berbahaya.
3
Asam sulfat (H2SO4), Asam sulfat merupakan zat cair tak berwarna,
beracun dan sangat korosif. Asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada
kulit, mata, dan dapat merusak pakaian.
4
Asam klorida (HCl), Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud
uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
5
Etanol (C2H3OH), Etanol
sering disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan
sebagai pelarut.
6
Formalin 40% (HCHO), Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Formalin digunakan
untuk membunuh hama.
7
Kloroform (CHCl3) merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat
beracun. Kloroform digunakan sebagai obat bius dalam laboratorium.
8
Metilin Biru, berwujud zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai
pewarnaan inti sel.
9
Natrium hidroksida (NaOH), Natrium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap
air, udara, bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida termasuk bahan
berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
10
Kobalt klorida (CoCl6H2O), Kobalt klorida merupakan zat padat,
kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air, dan dapat mengikat uap air.
Kobalt klorida digunakan untuk menguji kelembaban udara.
11
Natrium Klorida (NaCl),Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal.
Natrium klorida disebut juga garam dapur.
12
Fenolftalin
(Fenolftalein) C2OH14O4, padat tidak berwarna. Larutan 1% dalam alkohol
digunakan sebagai indikator asam basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan
dua atau tiga tetes larutan fenolftalin maka larutan tersebut dapat berubah
menjadi biru tua jika ditetesi dengan larutan kanji.
13
Yodium
kristal (Iodine, Crystal). Zat padat berwarna abu-abu, kehitaman, mudah
menyublim dengan uap berwarna ungu dan korosif.
14
Logam
natrium berwarna putih dalam bentuk padatan dan mudah meledak apabila terkena
air.
3.
Simbol-Simbol Keselamatan Kerja di laboratorium
Terdapat bahan-bahan
kimia yang bersifat berbahaya. Agar dapat dikenali, maka diberi
simbol. Simbol yang diberikan menunjukkan sifat dari bahan kimia yang terdapat
di dalamnya. Perhatikan tabel berikut ini!
Tabel Simbol beberapa bahan kimia
No
|
Simbol
|
Sifat
|
|
1
|
|
Mudah menyala
|
|
2
|
|
Korosif
|
|
3
|
|
Beracun/toksin
|
|
4
|
|
Iritasi
|
|
5
|
|
Berbahaya
|
|
6
|
|
Mudah
meledak/eksplosif
|
|
7
|
|
Bahan
radioaktif
|
Beberapa
jenis kecelakaan yang terjadi
dilaboratoium, yaitu sebagai berikut.
1. Luka bakar
Tujuan penanganan luka bakar untuk
mengurangi rasa panas dan sakit
serta mengurangi terjadinya
pelepuhan. Luka bakar terdiri atas 2 jenis yaitu :
a.
Penanganan luka bakar benda panas
-
Bagian yang
terbakar direndam dalam air es atau kompres dengan kain basah sampai rasa
sakitnya hilang.
-
Bagian yang
melepuh jangan dilepas, akan tetapi segera tutup dengan kasa steril.
-
Bawa ke dokter
segera.
b.
Penangan
luka bakar bahan kimia
-
Luka bakar yang
banyak, segera lepas pakaian yang terkena kimia lalu guyur bagian luka selama
15 menit.
-
Akibat asam,
cuci dengan air lalu cuci dengan larutan natrium bikarbonat 1 %, lalu cuci
dengan air lagi.
-
Akibat basa,
cuci dengan air lalu cuci dengan larutan asam asetat 1 %, lalu cuci dengan air
lagi.
-
Akibat na atau
k, ambil pecahan na atau k yang melekat di kulit, lalu rendam dalam air selama
20 menit, keringkan dan tutup dengan kasa steril.
2.
Cedera mata
Penanganan umum
-
Tersiram asam
keras, guyur dengan larutan soda 5 % atau air biasa, guyur selama 15-30 menit
terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak.
-
Tersiram basa
keras, guyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka dapur + 1 bagian air)
atau air biasa, guyur selama 30-45 menit terus menerus dan harus mengenai
bagian-bagian yang berada di balik kelopak. Selama diguyur gerakan-gerakan bola
matanya
3.
Keracunan
Penanganan umum
-
Cari jenis racun
yang menjadi penyebabnya. (jenis racun akan menentukan jenis penanganan).
-
Bersihkan
saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.
-
Jangan beri
nafas buatan dengan mulut, jika perlu lakukan cara lain.
-
Apabila jenis
racun belum diketahui, untuk sementara beri norit/ putih telur/ susu/ air
sebanyaknya untuk mengurangi akibat yang timbul.
Jenis keracunan :
-
Racun yang
terisap pernafasan, bawa ke udara bebas atau beri oksigen, jika napas terhenti
lakukan nafas buatan.
-
Racun yang tertelan, jika sadar beri susu atau air
sebanyaknya (min. 2-4 gelas) untuk diminum.
-
Keracunan basa
kuat/ asam kuat/ hidrokarbon beri putih telur
atau susu atau untuk penanganan pertama beri 1 sendok antidotum
yang dilarutkan dalam setengah gelas air hangat antidotum
( 2 bagian arang aktif + 1 bagian magnesium oksida + 1 bagian asam tanat)
4.
Pengertian
laboratorium dan keselamatan kerja
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan kegiatan penelitian
ilmiah, yang berpotensi menimbulkan bahaya kepada siswa yang tidak dibekali
dengan pengetahuan mengenai keselamatan kerja di laboratorium.
Keselamatan kerja merupakan suatu
langkah-langkah yang di lakukan berdasarkan aturan-aturan yang ada agar
pekerjaan yang dilaksanakan dapat
menjadi aman dan nyaman
Tata tertib di laboratorium
Untuk
menjaga keselamatan kerja laboratorium, maka perlu diperhatikan tata tertib dan
kehati-hatian ketika bekerja dilaboratorium. Untuk itu, beberapa hal berikut
perlu dijadikan perhatian:
1.
Siswa tidak
diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa seizin guru.
2.
Siswa membaca petunjuk
praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai
praktikum.
3.
Siswa menggunakan
peralatan kerja ( kacamata, jas praktikum, sarung tangan, dan sepatu tertutup).
4.
Bagi wanita yang berambut
panjang, diharuskan mengikat rambutnya.
5.
Siswa dilarang makan
dan minum dilaboratorium
6.
Siswa tidak
diperkenankan membawa keluar alat serta bahan yang ada di laboratorium tanpa
seizin guru.
7.
Siswa harus menggunakan alat dan bahan sesuai
dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
8.
Jika ada alat-alat yang
rusak atau pecah dan etiket bahan hilang atau rusak hendaknya segera melapor
pada guru.
9.
Jika terjadi kecelakaan
sekecil apapun segera laporkan pada guru.
10. Botol
besar yang berisi bahan kimia jangan diangkat pada lehernya, karena dengan
mengangkat demikian akan ada kemungkinan botol menjadi pecah.
11. Tutup botol hendaknya dibuka sesuai cara yang
dianjurkan dan setelah selesai menggunakan isinya hendaknya ditutup segera dan
dikembalikan ke tempat semula.
12. Jika
ada bahan kimia yang masuk ke dalam mulut, hendaknya segera dikeluarkan,
kemudian berkumur dengan air sebanyak-banyaknya.
13. Jika
tangan atau kulit atau baju terkena asam atau alkali supaya segera
dibasuh/dicuci dengan air sebanyak-banyaknya.
14. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus
dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan kering dan bersih.
15. Buanglah sampah pada tempat sampah yang sudah
disediakan, jangan pada bak cuci.
16. Sebelum
meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air
dan gas ditutup, kontak listrik dicabut.
5.
Peran/manfaat ilmu kimia
KIMIA
|
Kedokteran
|
Hukum
|
Metalurgi
|
Fotografi
Seni
|
Geologi
|
Pertanian
|
Fisika
|
Biologi
|
Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan
diperlukan oleh bidang ilmu lainnya. Beberapa manfaat yang sebenarnya itu
merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia
bahkan tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia
dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain.
1.
Kedokteran
Bidang kedokteran
sangat memerlukan ilmu kimia. Misalnya pada pemberian obat terhadap pasien,
dipelajari bagaimana obat diserap oleh tubuh, bagaimanareaksi obat, dan obat
apa saja yang cocok bagi si pasien. Untuk mengetahui penyakit yang diserita
pasien, dilakukan tes darah atau urin. Untuk mengetahui apakah seseorang
terinfeksi virus HIV, yatu virus penyebab penyakit AIDS, yang menyebabkan
hilangnya kekebalan tubuh, ita harus melakukan tes darah. Dalam hal itu
digunakan zat-zat kimia tertentu yang dapat mengindikasikan bahwa dalam darah
tersebut ada atau tidak tidak ada virus HIV. Untuk mengbati kanker, maka berkas
sinar γ dari 60Co tepat ke sel kanker tersebut sampai sel mati.
Dengan demikian pertumbuhan sel kanker berhenti.
2.
Geologi
Untuk menentukan unsur
apa saja yang ada dalam batuan dan berapa kadarnya, diperlukan ilmu kimia.
Misalnya untuk melakukan penambangan pada suatu daerah, terlebih dahulu
dilakukan studi geologi. Untuk studi geologi ini dapat diperkirakan logam apa
saja yang ada disana, kemudian berapa jumlahnya dan kadarnya serta penambangan
dilakukan sampai logam yang diinginkan habis. Semua itu memerlukan kimia
3.
Biologi
Sudah pasti bahwa ilmu
kimia sangat penting dalam biologi. Untuk mempelajari sel, metabolisme sel, enim,
hormon, fotosintesis dan lain-lain diperlukan ilmu kimia. Dalam semua jasad
hidup, air merupakan zat terbanyak. Senyawa lain yang enting adalah lemak,
karbohidrat, dan protein. Zat-zat tersebut dipelajari dalam ilmu kimia.
4.
Hukum
Ilmu kimia juga sangat
penting di dalam bidang hukum, yaitu dalam pembuktian suatu kasus hukum.
Contohnya seseorang mencampur minyak tanah lalu diperdagangkan. Untuk
memastikan apakah betul bensin itu tercampur minyak tanah, dilakukan uji
laboratorium. Contoh lain, ditemukan mayat yang terpotong-potong sehingga sulit
dikenali. Untuk memastikan siapa orang yang terbunuh itu harus diuji DNA nya.
5.
Fotografi dan Seni
Dalam bidang fotografi,
industri kimia menghasilkan senyawa perak (AgBr dan AgI) yang akan digunakan
untuk membuat film foto dan kertas foto karena senyawa perak mudah diuraikan
oleh cahaya sehingga terbentuk endapan perak yang menghitamkan film dan kertas
foto.
Dalam dunia seni,
industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan.
Selain itu untuk menghasilkan barang atau peralatan yang indah dilakukan
penyepuhan, misalnya dengan erak atau emas. Dalam dunia tarik suara, suara
direkam di atas pita karet yang terbuat dari polimer dan kaset itu pun termasuk
polimer.
6.
Pertanian
Untuk
menghasilkan produk pertanian secara optimal, dibutuhkan bibit unggul dan
pupuk. Ilmu kimia diperlukan untuk membuat bibit unggul, menentukan keasaman
dan kebasaan tanah, menentukan unsur-unsur hara dalam tanah, serta menentukan jenis pupuk yng digunakan.
7.
Industri
Penerapan ilmu Kimia di
bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di
industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan
kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb.
dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda
gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
C.
Uji kompetensi
Berdasarkan konsep yang telah kalian pelajari, kerjakanlah soal-soal
berikut untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan yang kalian dapat dari
pembelajaran ini!
1.
Apa yang dimaksud dengan metode
ilmiah? Tuliskan langkah-langkahnya!
2.
Bagaimana hubungan metode
ilmiah dengan hakikat ilmu kimia sebagai proses? Jelaskan!
3.
Tuliskan setidaknya 4 peraturan
laboratorium yang harus kalian patuhi saat melakukan kegiatan di laboratorium!
4.
Tuliskan peranan ilmu kimia
terhadap bidang ilmu lain (setidaknya 4 cabang ilmu)!
D.
Sumber rujukan
Erlangga.
Seran, Emel. 2010. Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta
Fungsinya. Diambil
dari : https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalam-laboratorium/ (6 Oktober 2018)
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta :
Erlangga.
Wulandari, Anis Dyah Rufaida.
2016. Kimia Kelas X Semester 1.
Klaten : PT. Intan
Pariwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar