BAHAN AJAR
Sifat Koligatif Larutan
Molalitas dan Fraksi
Mol
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………………… ii
A. Peta Konsep ……………………………………………………………………….. iii
B. Bahan Ajar
1.
Pendahuluan …………………………………………………………………. 4
2.
Kompetensi
Inti ……………………………………………………………… 5
3.
Kompetensi
Dasar dan Indikator ……………………………………. 6
4.
Tujuan
Pembelajaran …………………………………………………….. 8
5.
Petunjuk
Penggunaan Bahan Ajar ………………………………….. 8
6.
Materi
…………………………………………………………………………….. 9
Sifat Koligatif Larutan
………………………………………………… 9
A.
Molaritas
…………………..………………………………………… 10
B.
Molalitas
………………………..…………….…………………….. 11
C.
Fraksi
mol ………………………….….………..………………….. 12
D.
Latihan
soal ………………………………………….………..…….. 13
Sumber Rujukan
………………………………………………………………………. 13
MIND MAP
Pendahuluan
Pada musim dingin,
jalan-jalan di negara yang mengalami empat musim tertutup salju. Apa yang
dilakukan agar timbunan es di jalanan pada musim dingin cepat mencair ? salju
di jalan dapat dicairkan dengan cara menaburkan garam di atas es. Penaburan
garam di atas permukaan es memanfaatkan sifat koligatif larutan, yaitu
penurunan titik beku.
Apa yang dimaksud
dengan sifat koligatif ? apa saja yang termasuk sifat koligatif larutan ?
jawabannya dapat Anda temukan dengan mempelajari sifat koligatif larutan dalam
bahan ajar ini.
KI 1
|
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
|
KI 2
|
Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
|
KI 3
|
Memahami, menerapkan,
menganalisis
dan mengevaluasi
pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural
pada bidang
kajian yang
spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah
|
KI 4
|
Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak
terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
|
KD 3
|
KD 4
|
3.1 Menganalisis
fenomena sifat
koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan
titik didih, penurunan titik
beku, dan
tekanan osmosis)
|
4.1 Menyajikan hasil penelusuran
informasi
tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari
|
IPK
|
IPK
|
Pertemuan 1
3.1.1
Menjelaskan pengertian molalitas
3.1.2
Menghitung molalitas suatu larutan
Pertemuan 2
3.1.3
Menjelaskan pengertian fraksi mol pelarut dan zat
terlarut dalam larutan
3.1.4
Menghitung fraksi mol pelarut dan zat terlarut dalam
larutan
|
Pertemuan 1
Kegiatan 1
4.1.1
Mengamati beberapa larutan dengan konsentrasi yang
berbeda
4.1.2
Mencari informasi dari berbagai sumber mengenai
molaritas dan molalitas
4.1.3
Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara
molaritas dan molalitas.
4.1.4
Menganalisis cara menghitung molaritas dan molalitas
larutan
4.1.5
Menuliskan pengertian molalitas
Kegiatan
2
4.1.6
Menentukan variable bebas, variable terikat, dan
variable control untuk merancang percobaan pembuatan larutan sukrosa dengan
konsentrasi 1 molal dan 1 molar
4.1.7
Mengendalikan variable bebas, variable terikat dan
variable control untuk merancang percobaan pembuatan larutan sukrosa dengan
konsentrasi 1 molal dan 1 molar
4.1.8
Membuat prosedur percobaan untuk pembuatan larutan
sukrosa dengan konsentrasi 1 molar dan 1 molal berdasarkan variable yang
telah ditentukan
4.1.9
Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk percobaan pembuatan larutan sukrosa dengan konsentrasi 1 molar dan 1
molal berdasarkan prosedur
percobaan yang telah dibuat
Kegiatan 3
4.1.10
Membuat larutan sukrosa dengan konsentrasi 1 molar
dan 1 molal.
4.1.11
Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan jumlah zat
terlarut dan pelarut yang digunakan untuk membuat larutan sukrosa 1 molar dan
1 molal
Pertemuan
2
4.1.12
Mengamati gambar representasi submikroskopik dari
larutan gula dalam air
4.1.13
Mengamati data pada tabel fraksi mol pelarut dan zat
terlarut dari beberapa larutan
4.1.14
Menganalisis cara menghitung fraksi mol pelarut dan
zat terlarut
4.1.15
Menentukan persamaan untuk menghitung fraksi mol
pelarut dan zat terlarut
4.1.16
Menyimpulkan pengertian dari fraksi mol pelarut dan
fraksi mol zat terlarut
|
Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan
yang hanya bergantung pada jumlah partikel atau konsentrasi zat terlarutnya
tetapi tidak bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dimana partikel-partikel
zat terlarut tersebut dapat berupa atom, ion, atau molekul. Jadi sifat-sifat
tersebut tidak tergantung pada jenis larutan. Beberapa sifat penting larutan
yang termasuk ke dalam sifat koligatif larutan adalah:
1.
Penurunan tekanan
uap
2.
Kenaikan titik
didih
3.
Penurunan titik
beku
4.
Tekanan osmotik
Sifat koligatif larutan dapat di bedakan
menjadi dua macam yaitu sifat larutan elektrolit dan non elektrolit. Hal itu
disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena
terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit
jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai dengan hal
tersebut maka sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat
larutan elektolit.
Karena sifat koligatif larutan bergantung pada
jumlah partikel zat terlarut, kita harus mempelajari terlebih dahulu
satuan-satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah partikel, yaitu molaritas (M), molalitas (m) dan fraksi
mol (X).
1. Molaritas
Molaritas
(M) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah mol zat terlarut (solute)
setiap satuan volume (dalam liter dan disimbolkan L) larutan. Secara matematika
dapat dituliskan sebagai berikut.
dengan :
M = molaritas
nsolute =
jumlah mol solut
Vlarutan =
volume larutan
Contoh:
Sebanyak 18
gram glukosa (C6H1 O6) dilarutkan ke
dalam air murni (H2O) sampai volume larutan menjadi 500 mL. Tentukan
molaritas larutan yang terjadi.
Jawab:
Jumlah mol
salute:
Massa C6H1 O6 =
18 gram
Mr C6H1 O6 =
{(6 × 12) + (12 × 1) + (6 × 16)} g mol –1 = 180 g
mol –1
Jumlah mol
solute :
Volume larutan
= 500 mL =
Molaritas
larutan:
Jadi,
molaritas larutan yang terjadi sebesar 0,2 M.
2. Molalitas
Molalitas (kemolalan) adalah satuan konsentrasi zat yang menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kilogram pelarut. Satuan dari molalitas adalah molal (m) atau mol/kg. Persamaan yang menyatakan molalitas dituliskan sebagai berikut:
m =
Keterangan:
m = molalitas/kemolalan larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut dalam kg
Namun kita tidak
selalu menjumpai zat dengan massa yang dinyatakan dalam kilogram, pada umumnya
kebanyakan zat dituliskan massanya dalam satuan gram. Untuk itu, kita dapat mengkonversi
dahulu massa zat tersebut ke dalam kilogram dan menghitung molalitasnya dengan
rumus di atas, atau kita dapat langsung menghitungnya tanpa mengkonversi dengan persamaan
di bawah ini:
m
= atau m =
dengan, gram = massa zat
terlarut dalam gram
Mr =
massa molekul relatif zat terlarut (gram/mol)
p(gram) = massa pelarut dalam gram
Contoh perhitungan molalitas larutan
Misakan 10 gram natrium hidroksida (NaOH) dilarutkan dalam 2 kg air.
Misakan 10 gram natrium hidroksida (NaOH) dilarutkan dalam 2 kg air.
Massa molekul relatif NaOH
adalah 40. Molalitas larutan tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut.
Jumlah mol NaOH, n = gram/Mr = 10/40 = 0,25 mol
Molalitas larutan, m = n/P = 0,25/2 = 0,125 molal
Jadi molalitas larutan NaOH tersebut adalah 0,125 molal
Jumlah mol NaOH, n = gram/Mr = 10/40 = 0,25 mol
Molalitas larutan, m = n/P = 0,25/2 = 0,125 molal
Jadi molalitas larutan NaOH tersebut adalah 0,125 molal
3.
Fraksi Mol
Fraksi mol (X) adalah perbandingan jumlah mol zat terlarut
atau pelarut terhadap jumlah mol larutan. Jika jumlah mol pelarut adalah np dan jumlah mol zat terlarut adalah nt,
maka fraksi mol pelarut dan zat terlarut dapat dinyatakan dengan persamaan di bawah ini:
Xp = dan Xt =
Dimana jumlah fraksi mol dari pelarut dan zat terlarut
adalah 1
Xp+ Xt = 1
Contoh perhitungan fraksimol
Sebanyak 27,6 gram etanol C2H5OH
dilarutkan dalam 54 gram air (Ar C = 12, H = 1, O = 16). Hitunglah fraksi mol
etanol dan fraksi mol air!
Penyelesaian:
Diketahui:
massa C2H5OH = 27,6 gr
massa H2O = 54 gr
Ar C = 12
Ar H = 1
Ar O = 16
Ditanyakan: χ etanol
dan χ Air = ?
Jawab:
Tentukan terlebih dahulu Mr dari etanol
dan Mr dari air, yaitu
Mr.C2H5OH = 46 gr/mol
Mr.H2O = 18 gr/mol
Selanjutnya tentukan jumlah mol dari
etanol dan air yaitu:
n.C2H5OH = massa/Mr
n.C2H5OH = 27,6 gr/(46 gr/mol)
n.C2H5OH = 0,6 mol
LATIHAN SOAL
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
molaritas !
2.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan molalitas!
3.
Jelaskan apa yang dimaskud dengan fraksi mol !
4.
60 gam NaOH dilarutkan dalam 3 kg air,
Mr NaOH = 40 g/mol. Berapa molalitas NaOH ?
5.
Hitung fraksi mol dari larutan urea 30
% Mr urea = 60 Mr air = 18
SUMBER
RUJUKAN:
v
Chang, R. 2005. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
v
Oxtoby, D.W. 2001. Kimia Modern Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
v
Petrucci, R H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
v
Susilowati, E. 2015. Kimia Untuk kelas
XII. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar